Global Promotion Alliance
Lot of Visitors

Jumat, 07 Mei 2010

Teknologi Pembenihan Ikan Nila

Teknik pembenihan yang tepat dengan kualitas benih yang unggul

Bahan dan Peralatan
- Sarana pembenihan dapat berupa kolam atau bak, keramba, dan kolam sawah.
- Wadah pemeliharaan induk di kolam/KJA berbentuk empat persegi panjang/bujur sangkar, tidak luas, dalam dan tertutup. Desain untuk pemijahan dan penampungan di kolam berbentuk persegi panjang dangkal dan tidak luas.
- Desain tempat pemeliharaan induk dan pemijahan di kolam kedalaman 1,2 m di bagian terdangkal dan 1,4 m di bagian terdalam dengan luas minimum 0,2 Ha.
- Induk ikan nila

Pedoman Teknis
a. Persiapan
- Induk ikan nila yang selama pemeliharaan diberi pakan bermutu tinggi dalam jumlah yang cukup dan sudah didesinfeksi agar bebas dari jasad penyakit.
- Induk jantan yang telah matang gonad berwarna hitam kelam, bagian dagu putih, alat kelamin meruncing dengan warna putih bersih dan ujung sirip ekor dan sirip punggung berwarna merah cerah. Induk betina yang telah matang gonad mempunyai badan yang berwarna hitam kelam, bagian dagu putih.
- Induk harus sudah memijah tidak lebih dari 6 kali.
- Kolam hendaknya dengan dasar pasir.

b. Pemijahan
- Ikan nila dapat dipijahkan secara alamiah (tanpa pemberian rangsangan hormon), semi buatan (dengan pemberian rangsangan hormon dengan proses ovulasi secara alamiah), dan buatan (dengan pemberian rangsangan hormon dengan proses ovulasi dan pembuahan dilakukan secara butan).
- Rangsangan agar induk dapat memijah dapat dilakukan dengan cara manipulasi lingkungan seperti pengeringan kolam, pengaliran air baru dan pemberian lumpur pada dasar kolam atau dengan cara hormonal/teknik hipofisasi.
- Setelah induk ikan betina memijah maka di dalam kolam yang telah disterilisai, induk-induk ikan tersebut diberi kejutan agar segera mengeluarkan telur yang dierami di dalam mulutnya ke media wadah.
- Telur ditetaskan ditempatkan dalam media wadah dan induk dikembalikan kedalam kolam pemijahan.

c. Penetasan telur
- Penetasan sebaiknya dilakukan di dalam akuarium/kontainer dengan kondisi lingkungan yang menyerupai mulut ikan nila.
- Wadah penetasan telur harus bersih dan telah dikeringkan 1-2 hari, dan telah direndam dengan larutan KMnO4 dengan dosis 20 ppm atau Malachit 5-10 ppm selama 15-30 menit. Air yang digunakan harus berkualitas baik dan baru seperti dari sumber air, sumur, air irigasi yang telah difilter. Aliran air dengan debit 10-15 l/menit. Pemeliharaan larva dan benih dipersiapkan secara cermat.

sumber : http://editor.blog.com/posts/edit/?postid=1765943

Tidak ada komentar:

Posting Komentar